Aku baru tahu jika ada Pensantren Kilat (sanlat) di Masjid At-Tin,TMII. Yang berkerjasama dengan komfakda Ciputat. Aku sangaat semangat sekali ingin mengikuti sanlat dan ditemani oleh teman sekelasku Syifa namanya. Aku tidak pernah bisa mengikuti rapat pendamping karena tempat dan waktu yang tidak memungkinkan.
Ketika hari H- Jumat,20 Agustus 2010 aku masih bingung karena temanku Syifa, masih mengajar di sekolah. Aku menjadi ragu untuk ikut sebagai pendamping di sanlat karena tidak ada temannya. Kemudian teleponku bordering,kulihat layar telepon,sopian. Salah satu panitia acara sanlat menelponku. Dia mengajakku untuk segera datang ke komfakda karena waktu telah menunjukan pukul 11.00 wib. Akupun terlambat, sedangkan teman-teman pendamping yang lain sudah berangkat ke at-Tin. Tapi, ternyata di komfakda kak Sopian masih menunggu aku. Ternyata selain aku masih ada kak Zahra yang telat, jadi aku masih ada temanya. Padahal aku tidak membawa peralatan dan perlengkapan untuk menginap di sana. Namun kak Sopian menenangkan aku dengan berkata “ yasudah berangkat saja , masalah itu gampang”. Dan kamipun berangkat kira-kira pukul 14.30 wib.
Sesampainya di sana aku bingung, kenapa ke tempat yang banyak tendanya, kenapa tidak ke masjidnya ? aku masih menerawang rasa bingungku, kemudian dengan sigap tanpa aku beri komando kak sopian dengan lancar menjelaskan bahwa kita akan tinggal di tenda begitu pula anak jalanan dan pendamping yang lainnya. Aku merasa kaku, karena sebelumnya aku belum pernah mengikuti acara yang mengharuskan tinggal di tenda, tidak kemping tidak juga pramuka. Aku masih canggung dengan tenda.
Suara azan berkumandang menandakan sholat ashar telah tiba. Aku dan anak-anak bergegas menuju masjid at-Tin yang tidak jauh letaknya dari tenda kami. Setelah menunaikan sholat ashar ada sambutan-sambutan dari penyelenggara acara sanlat ini. Setelah itu kami bersholawat untuk menunggu azan magrib. Magribpun tiba kami bergegas menuju ke lantai 1masjid at-Tin untuk mengambil makanan dan minuman untuk berbuka puasa.
Setelah selesai sholat dan berbuka, aku menuju tenda. Dan sesekali mengamati tenda-tenda anak jalanan yang mengikuti sanlat. Didalam hatiku merasakan ada yang menggerakan batinku sehingga aku merasa ada yang berbeda ketika melihat mereka sangat bersemangat mengikuti sanlat. Setelah itu aku bergabung kembali dengan mereka di masjid untuk menjalankan ibadah sholat isya dan tarawih.
Setelah ibadah tarawih kamipun berkumpul dihalaman masjid. Panitia serta pendamping memperkenalkan diri kepada anak-anak. Sebagian dari mereka sudah ada yang dikenal oleh anak-anak.karena, sebagian dari panitia ada yang sudah mengikuti sanlat ini tahun lalu. Setelah itu pembagian kelompok. Aku dan Elly mendampingi 10 anak. Yaitu : Witi, Rere, Anggi, Romadon, Eni, Fikri, Andy, Linda, Qodir dan Rian.
Aku dan Elly saling berkenalan dengan anak-anak. Dari menanyakan nama, tempat tinggal hingga hoby bahkan hal-hal kecil lainya. Sebagian dari mereka ada yang masih sekolah dan ada yang menikuti paket sekolah. Setelah itu kami membuat yel-yel dan bercanda-canda.
Disiniah hatiku merasakan mulai terbuka. Ternyata mereka itu pintar-pintar, ada seorang yang pemalu yaitu “Eni”, ada yang suka bertanya yaitu “ Anggi” dan ada yang sibuk teleponan seperti pengusaha yaitu “Rere”.
Panitia dan pendamping bangun pukul 03.00 wib. Kami membangunkan anak-anak untuk sahur dan sholat subuh berjamaah. Sebelum sholat subuh aku menyempatkan diri untuk sholat tahajud. Akupun mencoba mengajak anak-anak untuk sholat tahajud. Namun, mereka banyak yang belum tahu apa itu sholat tahajud. Akupun sedikit menjelaskan tentang apa itu sholat tahajud. Sebagian dari mereka ada yang mengikuti dan ada juga yang tidak.
Setelah sholat subuh kamipun kembali ke tenda di halaman masjid kami mendengarkan tausiyah dari seorang panitia. Setelah itu kami senam. Kemudian istirahat. Pukul 09.00 wib kami membangunkan anak-anak yang tertidur setelah senam untuk mandi. Tidak mudah memang mengatur mereka walau sekedar untuk menyuruhnya mandi. Butuh ketekunan dan kesabaran untuk melakukanya.
Sehabis sholat zuhur aku dan pendamping lainnya memberikan materi-materi agama kepada kelompoknya masing-masing. Sebagian dari mereka ternyata masih ada yang tidak hapal do’a-do;a dan niat sholat. Walaupun mereka banyak yang tidak hafal.namun, semangat mereka untuk belajar sangat berapi-api. Aku semakin bersemangat mengajarkan kepada mereka ilmu agama.
Semakin hari aku semakin semangat dan sayang kepada mereka. Aku merasa sangat seddih ketika harus berpisah dengan mereka. Dimalam yang hangat akan api unggun kami harus berpisah dengan mereka. Banyak sekali pengalaman dan pengetahuan yang aku dapat di sanlat tahun ini. Semoga kedepanya sanlat diadakan kembali dan aku bisa berjumpa dengan mereka lagi.
Terimakasih untuk semuanya.
Oleh : Mar’atus Solehah
Di tulis ulang dan diedit seperlunya oleh Didi Triadi
Terima kasih telah membaca artikel tentang Teman Curhat di Masjid At-Tin di blog Didi Triadi jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.