Pagi itu aku berangkat kuliah dengan erat di tangan kananku kupegang file yang selalu menemaniku berangkat ke kampus, aku memang selalu berangkat ke kampus sendirian . Ketika sampai kelas akupun lebih banyak diam memerhatikan temanku yang sedang membaca makalah atau memerhatikan temanku yang asik memainkan hp nya entah apa yang dilakukanya dengan teman elektronik kecilnya itu. Dikelas ini hanya aku yang memegang idiologi biru atau lebih terkenalnya PMII yang aku dengar dan perhatikan lebih mengarah kepada ajaran islam menurut NU. Mungkin itu sebabnya aku dikelas lebih banyak diamnya atau mungkin karena aku tidak paham dengan apa yang temanku bacakan.
Lelah setelah kurang lebih 2 jam hanya duduk di bangku kayu yang membuat pantatku semakin hari semakin tipis aku langkahkan kakiku ke secret tersayang tempat faforitku melepas lelah. Tempat dimana bercanda, curhat dan belajar bersama. Tempat dimana aku melepas rindu pada seseorang yang selalu membuat aku tersenyum melihatnya. Tempat tidur bersama dikala senja datang. Tempat multi fungsi kehidupan warga pergerakan. Namun tempat itu kini tinggal kenangan yang meninggalkan isak tangis, sedu senda bagi aku dan teman-temanku .
Aku dan teman-temanku mulai mengangkut barang-barang didalam secret untuk dipindahkan, pakaian yang orang-orangnya entah sudah kemana, kertas-kertas file organisasi, lemari, serta barang-barang purbakala lainnya. Aku mendapatkan tugas menyapu dan mengepel di secret baru yang terletak tidak jauh dari secret lama. Hanya kira-kira 50 meter jaraknya. Kebetulan berdampingan dengan secret PMII Adab dan Humaniora. Di temani dengan dua sahabatku pak sekum Moh. Hasyim dan kepala bidang kaderisasi om Alan Amani kami bertiga penuh semangat membersihkan secret baru.
Sekret baru yang berukuran mungil berukuran 3x4 meter lebih kecil 3 kali lipat disbanding secret lama namun mampu menampung semua barang dari secret lama. Ada tv, dispenser dan tiga lemari buku. Meskipun kecil secret baru merupakan semangat baru pergerakan sahabat-sahabat. Tempat meneliti, diskusi,serta pengajian mingguan. Namun ada yang hilang dari indahnya secret lama, aku rindu kalian yang sering berkumpul di secret, aku kangen dengan senyum seseorang yang selalu membuat aku bahagia ketika melihatnya.
Terima kasih telah membaca artikel tentang Hijrah ke Sekret Baru di blog Didi Triadi jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.